LUBANG HITAM PANDEMI

 Apa Yang Terjadi Pada Pemerintahan dan Masyarakat Pada Saat Pandemi?

Tidak terasa, sudah hampir 2 tahun pandemi covid-19 telah bersarang dibumi pertiwi.  Virus yang bermula dari kota Luhan China dan kini menyebar ke belahan dunia telah membawa perubahan dampak yang signifikan. Baik dampak postif maupun dampak negatif semua terkena dampak adanya virus covid-19. Semua sektor terkena imbasnya perubahan tatanan kehidupan sedikit demi sedikit terjadi. Sektor budaya, kesehatan, agama, pendidikan, pertanian, sosial dan ekonomi juga terkena dampaknya. Sektor pendidikan mengalami perubahan, para pelajar harus menyesuaikan diri mengahadapi gaya belajar yang berbeda, dari kegiatan belajar mengajar  tatap muka atau yang disebut offline berubah menjadi online atau darring.

Kebiasaan mempelajari sesuatu secara langsung dipandu oleh guru kini mereka mempelajari sesuatu dengan pantauan dari jauh. Ketika mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi mereka hanya bisa bertanya secara virtual atau bisa bertanya orang-orang terdekat disekitar mereka yang paham akan hal tersebut. Bayangkan bagaimana jika mereka sedang belajar matematika secara online melalui vidio dan ternyata mereka tidak paham, ingin bertanya pada orang tua ternyata orang tua tidak paham atau bisa jadi orang tua mereka sedang sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan kurang memperhatikan anaknya. Sugguh kasian bukan ? memang benar tidak semua anak mengalami kesulitan dalam memahami materi, tingkat kecerdasan anak berbeda-beda, ada yang terlahir pintar dan cerdas dalam hal akademik tetapi juga ada yang terlahir sebaliknya. Mungkin mereka lemah dalam hal akademik tetapi memiliki kemampuan lebih di bidang non akademik. Itu contoh danpak negatif pandemi yang mana salah satunya sang anak mengalami kesulitan dalam belajar.

Ada juga dampak positif adanya pandemi, dibidang pendidikan sang anak akan mengalami peningaktan jumlah wawasan dalam memahami sesuatu. Maksudnya dengan adanya teknologi yang canggih, anak-anak yang berbekal smartphone android, dimana saja dan kapan saja sesuatu apa yang ingin mereka ketahui, dengan sekejap seperti kedipan mata mereka dapat mencarinya. Tetapi hal itu juga ada efek sampingnya yaitu bisa membuat anak-anak malas berpikir. Contoh saat sang anak menjawab beberapa pertanyaan singkat dengan mudah dapat mereka cari di google. Semua tahu tentang google apa saja yang ingin kita cari semua jawaban tersedia didalamnya selama pertanyaan kita masih bisa terdeteksi oleh google.  Dampak pandemi semua kegitan yang berkerumun seperti rapat kegiatan atau pengajian sekarang dengan mudah tanpa membutuhkan ruang yang luas dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi Zoom atau G-meet.

Dalam sektor perekonomian, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Adanya lockdown, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) membuat masyarakat harus banting stir, mereka harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bantuan dari pemerintah tidak semuanya masyarakat terbantu, karena adanya bantuan pemerintah yang kurang merata. Pabrik-pabrik ditutup para karyawan mengalami PHK. Banyak pedagang yang gulung tikar. Tetapi ada juga masyarakat yang justru kreatif menghadapi kondisi saat ini. Misal mereka menjadi pengusaha masker atau handsanitaizer atau lainya. Pasar-pasar ditutup, kebutuhan masyarakat meningkat dengan jumlah stok barang atau kebutuhan yang sedikit membuat harga mengalami inflasi. Sudah tidak berpenghasilan, harga kebutuhan mahal, dan biaya hidup meningkat sudah dirasakan banyak masyarakat.

Sektor pertanian, para petani dimasa pandemi dan ditambah adanya musim pancaroba  di daerah saya membuat petani sebagian besar mengalami kegagalan panen. Biaya yang petani butuhkan untuk merawat sawah atau ladang juga besar, harga pupuk dan obat-obatan meningkat. Tapi sayang tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapatkan. Hasil panen dibeli dengan harga  yang rendah, dengan alasan banyak pasar yang tutup. Hasil panen mereka mau dijual dimana ? masyarakat saja dilarang keluar rumah. Beberapa masyarakat memiliki pola pikir seperti itu. Yang jadi pegawai enak mereka bisa tetap bekerja dirumah dan mendapat gaji. Lain halnya dengen mereka petani yang mana tidak bisa bekerja dari rumah. Ladang mereka harus diurus. Bagaiamana dengan orang yang bekerja sebagai tukang tambal ban ? harus online ? mana bisa ?. Penjual arum manis kakek-kakek yang sudah tua mana bisa mereka berjualan online menggunakan aplikasi go-food jika tanpa bantuan anak muda atau lainya mana mereka tahu. Begitulah keluh kesah yang dialami masyarakat. Mereka yang tahu IT tahu teknologi bisa dengan mudah berjualan dari rumah, bekerja dari rumah bisa menghasilkan uang. Itulah suka duka pandemi. 

Lain halnya dengan sektor kesehatan, dalam bidang ini masyarakat cenderung menjadi hidup lebih sehat. Pola kehidupan mereka yang semula menganggap remeh cuci tangan kini mereka menjadi tergerak sering cuci tangan, menjaga pola makan, lebih sering mengkonsumsi vitamin, menjaga imun agar tetap vit dengan rajin berolah raga, dan aktivitas sehat lainya. Tetapi tidak semuanya menerpkan hal tersebut. Ada beberapa pandangan yang berbeda anatar manusia satu dengan yang lainnya mengenai kondisi pandemi saat ini. Ada masyarakat yang pro dan ada yang kontra. Virus covid-19 memang benar adanya meski tak terlihat oleh mata  tetapi dapat kita rasakan kehadiranya. Contoh orang yang awalnya sehat wal afiyat, kelihatan bugar jasmani dan rohani jika sudah terinfeksi virus covid-19, dengan sekejap tubuhnya lemas tak berdaya, paru-paru mengalami ganguan, indra pengecap dan penciuman hilang dan lain sebagainya. Ada orang yang bisa selamat dari virus covid-19 dan banyak juga yang kehilangan nyawa karena terjangkit virus covid-19. Semua terjadi atas kehendak sang pencipta, kita sebagai umat muslim hanya bisa berikhtiar dengan menerapkan protokol kesehatan dan berdoa lalu bertawakal kepada Allah SWT.

Hari demi hari, bulan demi bulan semakin ke sini masyarakat mulai dibuka mata hatinya. Dimana kita diperlihatkan mengenai kekuasaan Allah, dengan sekejap hitungan jam, menit bahkan detik, satu per satu manusia dipanggil oleh Allah. Ya, mungkin ini sebagai salah satu cara Allah untuk mengurangi jumlah manusia dibumi atau dapat dikatakan sebagai salah satu cara mengurangi kepadatan penduduk dibumi dan cara Allah menyadarkan manusia agar mereka bertaubat kembali ke jalan yang benar. Melihat kondisi disekitar lingkungan saya, masyarakat cenderung lebih takut virusnya daripada takut akan murkanya Allah. Hal itu terbukti dalam bidang keagamaan. Adanya aturan untuk beribadah dirumah membuat masyarakat kini acuh tak acuh terhadap masjid. Sebenarnya tidak hanya umat islam yang diberlakukan peraturan tersebut. Melainkan seluruh agama lainya juga seperti itu. Tetapi yang sangat saya sayangkan kondisi masyarakat disekitar saya sendiri. Dimana pada hari-hari biasa sebelum corona hadir masjid memang kurang makmur, salat fardhu saja hanya dihadiri tidak lebih dari 10 orang. Dan kini saat pandemi masjid dengan protokol kesehatan sekarang hanya tersisa jama’ah sekitar 5 orang. Sungguh amat miris desaku ini, entah apa yang mereka pikirkan. Tingkat religuisitas seseorang tidak dapat di ukur melalui seberapa sering ia ke masjid. Hanya diri sendiri yang tahu tingakt ketakwaanya pada Allah SWT. 

Tetapi anehnya saat acara diluar keagamaan banyak yang berpartisipasi, misal pesta rakyat. Banyak orang yang berlomba-lomba menjadi garda terdepan dalam kegiatan tersebut. Seolah-olah menjadi orang nomor satu dalam acara tersebut. Giliran untuk diajak salat berjama’ah mereka mundur satu persatu. Adzan subuh berkumandang hanya beberapa orang yang datang memenuhi panggilan tersebut. Jumlah  jama’ah mengalami penurunan yang drastis dimasa pandemi saat ini. Segala macam cara jitu takmir masjid terapkan agar mampu menggait banyak jama’ah. Tapi hasilnya sama saja masih nihil atau zonk. Tugas kita sebagai umat islam hanya bisa saling mengingatkan dan mengajak manusia ke jalan yang benar. Supaya apa ? agar kita bisa berjumpa kembali berkumpul di surganya Allah SWT. Sama-sama berada disisi Yang Maha kuasa hanya ada kebahagian dan tawa yang mengelilingi kita. Memang tidak semuanya tetapi kita berusaha agar tempat terbaik kelak dapat kita capai. Surga adalah  salah satu tempat  impian akhir yang ingin kita singgahi di alam baqa.

Banyak umat islam yang berlomba-lomba dalam hal kebaikan mengerjakan amar ma’ruf dan nahi mungkar atau menjauhi kemungkaran. Lain halnya dengan masjid lain Masjid Cipto Mulya atau masjid Ar Rohman atau yang lainnya yang sama-sama terletak di tengah-tengah masyarakat  meskipun pandemi tetapi jama’ahnya masih tetap eksis. Kemakmuran masjid tetap terjaga dengan istiqomah. Masyarakat saling bekerjasama memakmurkan masjid yang telah mereka bangun. Persepsi masyarakat menanggapi pandemi berbeda-beda. Simpang siur konflik pandemi beraneka macam menerjang masyarakat. Masyarakat dibuat parno sehingga membuat mereka resah, gelisah, ketakutan yang berlebihan akan adanya wabah corona. Mungkin bagi orang yang beriman menanggapi virus tersebut sebagai bentuk ujian dari Allah SWT dimana kiat sedang diuji bagaimana tingkat keimanan kita ketika berada dimasa pandemi. Apakah ibadah kita semakin meningkat ? dalam artian kita lebih mendekatkan diri pada Allah  atau ?  justru kita malah takut akan virusnya sehingga membuat masyarakat menutup diri sehingga fikiran dan hati mereka terganggu dan bisa jadi membuat fisik mereka terserang dan pada akhirnya frustasi dan pada akhirnya hal-hal yang tidak diinginkan pun terjadi.

Sebagai seorang muslim dan warga negara yang baik tentu kita harus menaati peraturan yang ada. Tetap terus menerapkan protokol kesehatan, semangat untuk hidup, meningktakan iman dan imun. Dan berdo’a agar negeri kita segera membaik dan pasti akan ada hikmah dibalik ini semua. Tidak ada yang tahu kapan aktivitas virus ini dapat dihentikan. Indonesia terus berjuang agar kita semua dapat selamat dari ancaman virus covid-19, tim tenaga medis sebagai garda terdepan juga terus bersemangat untuk menyelamatkan orang-orang yang terjangkit virus corona. Orang-orang jahat yang justru memanfaatkan momen-momen seperti ini untuk memeras, meyakiti masyarakat. Dan yang membuat tatanan kehidupan yang semakin runyam semoga segera mendapatkan hidayah atau teguran dari Allah SWT. Siapaun yang saat ini sedang terjangkit virus covid-19 jangan risau, kita akan terus saling support, saling tolong menolong.

#Lekas membaik negeri ku,

#Stay healty.

#Kita sama-sama berjuang melawan viris covid-19.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

open source 2

Biodata saya

cara menghitung kut arus dengan EWB